Jauh dari pantauan publik, ternyata ada salah satu putra daerah asal kabupaten Indramayu, dosen muda di kampus ternama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Moh Khoerul Anwar, belum lama ini telah berhasil melewati ujian disertasi untuk gelar doktornya di School of Psychology, Central China Normal University, Wuhan, China.
Moh Khoerul Anwar, M.Pd., Ph.D, akrab disapa Erul, atau dengan nama China, Yiru (逸如), telah lulus pada sidang promosi doktor pada Jumat 26 Mei 2023 kemarin.
Erul berasal dari desa Gedangan kecamatan Sukagumiwang kabupaten Indramayu, seorang anak petani yang usianya masih 31 tahun, Ia pernah nyantri di Asrama Habbil Ilmi Buntet Pesantren Cirebon asuhan dari KH Habbil Ghomam saat MTs-MA. Kemudian berlanjut menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Ujian disertasi doktornya di Wuhan China, dilakukan secara tatap muka dengan judul “Boundaryless and Protean Career Orientations and Career Development in Indonesian and Chinese College Students: The Moderating role of Family Constraining Factors” (Orientasi karir protean dan tanpa batas serta pengembangan karir pada mahasiswa Indonesia dan China: Peran moderasi faktor kendala keluarga).
Tema disertasi tersebut mengangkat tentang bagaimana peranan kampus dalam memberikan layanan pengembangan karir terhadap mahasiswa. Selain itu, tema ini berupaya mengkaji tentang bagaimana keluarga berpengaruh dalam pengembangan karir mahasiswa Indonesia dan China. Hal yang menarik untuk didiskusikan, mengingat Indonesia dan China memiliki kesamaan dalam budaya menghormati, taat, dan menjunjung tinggi orangtua dan keluarga.
“Saya tidak pernah membayangkan bisa jadi doktor lulusan China. Alhamdulillah ini berkat dorongan semua pihak, terutama istri tercinta Sri Rahayu Aenin, wanita terhebat,” tutur Erul, Kamis (1/6/2023).
Diketahui, Sri Rahayu Aenin juga berasal dari desa Jatisawit Lor blok Bojong kecamatan Jatibarang kabupaten Indramayu, saat ini Ia menjadi tenaga medis di Yogyakarta.
Erul, salah satu dosen muda UIN Sunan Kalijaga ini juga menyampaikan betapa kerasnya perjuangan yang dilalui untuk menyelesaikan studi yang telah ia mulai sejak September 2019, terlebih terhalang adanya COVID 19 dan beragam faktor lainnya.
“Aduh itu perjuanganku benar-benar penuh air mata yang tak bisa dilupakan sampai di sini, karena tidak semua yang direncanakan berjalan sesuai dengan harapan,” terang Moh Khoerul Anwar
Saat Covid 19 melanda, Erul sempat pulang kampung dan membantu orang tuanya menjadi petani di Indramayu, membuatnya tertinggal dalam bidang akademik, sehingga setelah Covid 19 berlalu, ia kembali memutuskan untuk fokus menyelesaikan studi doktornya di Wuhan China.
Bukan hanya itu, menjelang ujian disertasinya, ada gangguan dari keluarga, terkait kesehatan istrinya.
“Awal tahun 2023 merupakan masa-masa paling sulit dalam hidup, karena istri kesehatannya terganggu hingga harus dioperasi. Saya bimbang kala itu, apakah kembali ke China atau tetap di Indonesia? Lagi lagi, Istri dengan semangat dan legowo mendukung untuk segera berangkat dan meyelesaikan studi ini,” jelas Erul.
“Tidak ada pelangi tanpa hujan. Tak ada kerja keras yang berkhianat. Yakinlah dengan apa yang anda lakukan saat ini, Semua akan indah pada waktunya,” pungkasnya.