Genap dua tahun, Protean Institute atau Yayasan Karir Protean Indonesia (YKPI) berada ditengah-tengah masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. YKPI lahir pada hari jum’at, 24 september 2021 dengan visi “Kebebasan dan Pertumbuhan Menyiratkan Kemandirian Individu untuk Memilih dan Bertanggungjawab atas Pilihannya”. YKPI juga bertujuan pada pencapaian kesuksesan karir subjektif melalui perilaku kejuruan yang diarahkan dan didorong oleh nilai-nilai dan keinginan sendiri. Sejalan dengan hal tersebut, tim pengembang yayasan yakni Sudharno Dwi Yuwono, Aris Risdiana, dan Anggi Jatmiko menggagas untuk menyusun buku yang berperan dalam mendukung penerapan pesantren ramah anak serta mendukung dalam pengembangan karir santri.
Secara umum, lahirnya buku Konseling Pesantren Ramah Anak atau disingkat KPRA atas kerjasama YKPI dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI. Proses penulisan buku ini memerlukan waktu yang cukup panjang yakni hampir setahun. Proses penyusunan dilakukan sejak tahun 2022. Penulis memulai dengan mengklasifikasikan permasalahan yang ada pada pesantren, kemudian melakukan penyusunan ide dan kerangka konsep buku yang akan dikaji pada pokok- pokok pembahasan. Selain itu, penulis juga berupaya pada mengelaborasikan antara teori dan praktis dalam Proses Konseling Pesantren Ramah Anak. Harapan buku ini adalah mampu memberikan informasi serta panduan kepada para ustadz, pengurus dan santri di Pondok Pesantren mengenai kegiatan yang perlu disiapkan dan diketahui oleh pengelola pesantren dalam rangka pengembangan kemampuan sebagai konselor yang ramah terhadap anak. Lebih lanjut buku ini disusun secara sistematis agar pembaca mampu mempelajari dan mempraktikannya secara mandiri serta memberikan warna baru dalam dunia pesantren bahwa pesantren perlu dan penting untuk melakukan konseling yang ramah anak. Pengurus dan santri juga diharapkan mampu memahami dan menerapkannya dengan baik bahwa konseling pesantren merupakan bagian penting dalam mencapai perkembangan psikologis secara utuh, tutur penulis.
Selain itu, Prof. Dr. Waryono, M. Ag sebagai Direktur PD Pontren Kemenag RI mengatakan bahwa buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan ustaz, pengurus dan santri pada lembaga pendidikan pondok pesantren dalam memfasilitasi metode konseling terhadap santri. Sesuai dengan segmentasi pembaca, buku ini disusun dengan kualifikasi yang tidak diragukan. Teknik pembukaan yang diangkat secara terpadu dilakukan tanpa adanya pemilihan jenjang pendidikan. Langkah ini diambil dengan harapan dapat meminimalisasi adanya pengulangan topik dari setiap jenjang pendidikan.
Lebih lanjut, buku “Teori dan Praktik: Konseling Pesantren Ramah Anak” menjadi bagian dari upaya dalam memberikan pendampingan, pengarahan dan upaya pencegahan terhadap hal- hal yang tidak diinginkan dilingkungan pesantren. Selain itu, buku ini menjadi bagian dari upaya dalam membentuk lingkungan pesantren yang sehat secara mental, sehat secara spiritual dan tentunya santri mampu berkembang sebagaimana mestinya. Tidak hanya itu, buku ini juga memandu para pembimbing atau pengurus pesantren dalam meningkatkan keterampilan- keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia pesantren. Terutama dalam mendampingi santri sehingga santri dan keluarga merasa nyaman, aman, dan sehat secara psikis dan pikiran, tutur Hj. Margaret Aliyatul Maimunah, S.S., M.Si sebagai Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama 2022-2027 dan Komisioner KPAI.
Penulis
admin
Alhamdulillah, referensi bertambah semoga dapat meningkatkan pelayanan pada siswa siswi kami, amiiin.
Alhamdulillah, semoga semakin bermanfaat dan berkah. amin