SANDWICH GENERATION: Tantangan Finansial yang Menghambat Perekonomian Negara

The feminist sandwich generation pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller pada tahun 1981. Istilah sandwich generation merupakan generasi muda antara usia 30 hingga 60 tahun, yang mencakup kebutuhan orang tua dan keluarga mereka sendiri. Kondisi tersebut menimbulkan tantangan finansial dan emosional bagi banyak individu dan memberikan dampak signifikan pada perekonomian nasional.

Di Indonesia, produksi sandwich mempengaruhi produktivitas usia kerja yang sebenarnya berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi negara. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total penduduk dengan usia produktif sebanyak 69,25% dari total populasi di Indonesia, namun banyak dari mereka terjebak dalam kondisi keuangan yang sulit akibat beban yang menjadi tanggung jawab mereka.

Mengapa Beban Generasi Sandwich Sangat Berat?

Beratnya beban generasi sandwich di sebabkan oleh lapangan pekerjaan yang terbatas dan generasi sebelumnya belum menyiapkan dana pensiun, untuk menghidupi dirinya sendiri tanpa membebankan kehidupannya kepada generasi selanjutnya. Pada tahun 2030 hingga 2040 Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan demografi, dimana penduduk usia produktif akan jauh lebih banyak. Namun, dengan adanya generasi sandwich ini akan menghambat peningkatan produktivitas dan perekonomian.

Peran Pemerintah dan Kesadaran Individu.

Dengan perhatian pemerintah untuk meningkatkan keterampilan, program pendidikan, layanan kesehatan, dan jaminan sosial bagi lansia diharapkan akan meringankan hingga mengurangi keberadaan generasi sandwich. Kesadaran setiap individu akan pentingnya pengelolaan keuangan dengan baik dan persiapan dana pensiun yang akan membantu kehidupan masa depannya sangatlah penting. Mempersiapkan masa depan secara mandiri dapat mengurangi ketergantungan pada generasi selanjutnya dan mencegah masalah keuangan yang mungkin terjadi.

Sandwich Generation di Indonesia menjadi tantangan dan peluang untuk memperbaiki sumber daya manusia dan keuangan negara. Masyarakat perlu mulai merencanakan investasi sejak dini dan pemerintah dapat memperkuat kebijakan sosial untuk mensejahterakan lansia dan kaum muda untuk memaksimalkan potensi mereka. Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan individu diharapkan fenomena ini dapat diminimalisir yang pada akhirnya mampu meningkatkan perekonomian negara secara stabil dan memaksimalkan potensi generasi produktif.

Kontributor: Suroya ‘Izzatul Mustafidah

Sumber:

Husna, N., & Wahyuni, S. (2024). Peran konseling individual dalam mengatasi permasalahan remaja perempuan pada generasi sandwich. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 10(1), 277–282. 

Ikhsan, M. F. N. (2022, November 17). Sandwich Generation Jadi Masalah Bagi Pertumbuhan Ekonomi di Yogyakarta. Semarang Bisnis

Nurhayati. (2023, October 20). Generasi Sandwich dan Bonus Demografi, Apa Hubungannya? Himmahonline

Pratama, G. (2024, February 21). RI Diprediksi Dipenuhi Sandwich Generation di 2045, Bagaimana Antisipasinya? Infobanknews

Rainer, P. (2024, June 10). Persentase Lansia Makin Naik, Sandwich Generation di Indonesia Merebak? GoodStats. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *